Perjanjian gencatan senjata jangka panjang antara Hamas dan Israel telah disepakati. Gencatan senjata dengan perantara Mesir itu mulai berlaku Selasa lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan Israel telah menewaskan 2.145 warga Palestina, kebanyakan sipil sejak perang dimulai 7 Juni lalu, seperti dilansir situs Middle East Monitor, Kamis (28/8).
Pihak kementerian menyatakan korban tewas di pihak Palestina itu termasuk 578 anak-anak, 261 perempuan, dan 102 warga lanjut usia.
Sekitar 11.000 lainnya, kebanyakan perempuan dan anak-anak ikut terluka.
Lebih dari seratus keluarga salah satu atau lebih anggota keluarganya tewas akibat serangan Israel.
Gempuran serdadu Negara Zionis juga merusak sekitar 15.670 rumah. Menurut data dari Kementerian Perumahan Palestina sebanyak 2.276 di antaranya total hancur.
Hampir 190 masjid juga rusak akibat serbuan Israel, termasuk 70 di antaranya rata dengan tanah. Disusul 140 sekolah hancur dihajar roket Israel. Menurut Kementerian Pendidikan Palestina 24 di antaranya hancur total.
Data tidak resmi juga menyebutkan sekitar 500.000 warga Palestina mengungsi akibat perang kali ini. Sedikitnya 200.000 pengungsi berlindung di sekolah-sekolah.
Menurut data dari pihak Israel, ada 69 warga mereka tewas, termasuk 64 tentara dan 5warga sipil. Itu adalah angka tertinggi jumlah tentara Israel tewas setelah perang dengan Hizbullah di Libanon pada 2006 yang menewaskan 119 militer Negeri Bintang Daud.
Pos
hariyonoedi8@gmail.com
